Going out with strangers
Hi, Folks!
Udah lama nih saya nggak update blog. Nah, akhirnya, ada hal baru nih yang bisa saya ceritain. Check this out!
28 September 2014 mungkin bakal jadi salah satu dari sekian banyak moment yang nggak bakalan saya lupain. Di tanggal itu, pertama kali'nya saya memutuskan untuk pergi berlibur bersama orang-orang yang nggak saya kenal sama sekali. Dan sekali lagi, tolong salahkan sohib saya satu ini, Septian.
Well, ada beberapa item yang saya bawa ketika dalam perjalanan. Salah satunya adalah sepatu satu ini.
Sepatu Converse KW super ini kembaran sama Septian. Tapi entah, dia nggak pernah pake'. Cuma saya yang rajin pake.
Dan ini, adalah beberapa hasil jepretan saya yang oke!
Udah lama nih saya nggak update blog. Nah, akhirnya, ada hal baru nih yang bisa saya ceritain. Check this out!
28 September 2014 mungkin bakal jadi salah satu dari sekian banyak moment yang nggak bakalan saya lupain. Di tanggal itu, pertama kali'nya saya memutuskan untuk pergi berlibur bersama orang-orang yang nggak saya kenal sama sekali. Dan sekali lagi, tolong salahkan sohib saya satu ini, Septian.
Well, awal ceritanya si doi ngajakin saya pergi ke Bromo. Katanya dia, "masa' kamu nggak bosen sih curhat sambil ngemall. Sekali-kali lah curhat sambil ngeliat'in sunset." Setelah doi ngomong gitu, akhirnya saya memberanikan diri untuk minta izin sama mama. Seperti yang sudah-sudah, jawabannya adalah NGGAK.
Oke, karena keputusan mama selalu mutlak, maka saya pun cuma bisa diem sambil nurut. Saya nggak berani bantah mama.
Tiba-tiba, Sabtu pagi, si doi bbm lagi. Waktu itu dia bilang, "Woy, mau nggak ikut ke Blitar sama temen-temenku? naik mobil."
Pas itu saya ada di tempat kerja. Jelas aja saya garuk-garuk kepala. Saya super duper kepingin liburan. Terakhir liburan kayaknya setengah tahun yang lalu.
Akhirnya dengan gagah berani, saya memutuskan untuk membantah mama. (Ma, maaf. Sekali-kali, aku juga kepingin memutuskan apa yang terbaik buat diriku sendiri.) Yah, walaupun akhirnya Beliau mogok ngomong sampe beberapa hari setelahnya.)
Ada keraguan yang mengganggu sebelum saya berangkat dengan para strangers ini. Pertama, cuma satu orang yang saya kenal, Septian. Dua, saya ini orangnya agak canggung kalo pertama kali kenal sama orang-orang baru. Tapi, okelah, saya coba lawan itu. Tiga, saya bingung mau dandan model apa. Habisnya yang saya tahu, tipe-tipe temen sohib saya satu ini tipe anak Fixie atau Warkop. Saya masih belum pernah masuk ke dunia sohib saya ini.
Keraguan saya terlibas oleh keinginan saya untuk mencoba hal baru. Yah, gini-gini, memang saya tipe anak spontan. Kebiasaan buruknya nggak hilang-hilang.
Setelah menunggu cukup lama (dan saya memilih nggak tidur), saya dijemput pada pukul 01.30 dini hari dengan mobil Daihatsu Xenia putih. Setelah diam cukup lama, saya pun memberanikan diri menyapa mas yang menyupir mobil. Namanya Adi, dan ternyata, dia adalah kakak kelas saya waktu SMP. Tapi karena saya bukan anak yang "HIP" waktu SMP, dia nggak kenal saya dan saya nggak kenal dia. hehe.
Lalu saya pun mengenal Trias (a.k.a pesek, yang ternyata teman mantan saya. Dia sempet bilang,"mari kita berbagi cerita mengenai sempitnya dunia ini."), Mas Lohan (yang saya nggak tau nama aslinya siapa), Mbak Mimi (istri Mas Lohan), dan dua cowok lagi yang sumpah, dari awal sampe akhir, saya lupa tanya namanya siapa.
Trip kami memang agak jauh apabila ditempuh dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Kami pergi ke Waduk Karangkates, dilanjutkan ke Makam Bung Karno, Candi Penataran (yang sumpah, papan info Candi'nya astajim. Bahasa Inggrisnya jelek), dan Waduk Selorejo. Dan inilah mereka para strangers yang menemani saya mengarungi pengalaman baru.
(ki-ka: Trias, Mas Lohan, dan dua lelaki yang saya nggak tau namanya)
(ki-ka: saya dan mbak Mimi. Mbak Mimi ini orangnya oke lho. Malah jadi temen ngobrol saya selama perjalanan. )
(taulah dia siapa)
dan satu lagi, Mas Adi (a.k.a Plencung), mas supir yang nggak tau kenapa nggak nangkring di kamera saya).
Selama saya pergi sama mereka, banyak ketawa'nya. Mareka bercanda terus sepanjang jalan. Mereka bahkan mengira saya adalah cewek yg diPDKT-in sama sohib saya. Mereka nggak tau, saya sama dia sudah lebih dari kenal selama 10 tahun :') Saya sih cuek selama mereka guyon begitu. Toh akhirnya mereka ngerti-ngerti sendiri pas mau pulang. hehe. Satu lagi! Para sopir (Trias dan Adi) nyupirnya sumpah kayak sopir Ambulance. Mereka gak takut mati. Saya masih ngeri inget disopirin sama mereka. Berasa mau setor nyawa dan mendekatkan diri kepada sang pencipta. Hehe
Satu kalimat yang teringat-ingat di otak saya yang sering banget mereka ucapkan: "Mungkin dia lelah" untuk memberi istilah kepada anggota yang tidur selama perjalanan.
Satu kalimat yang teringat-ingat di otak saya yang sering banget mereka ucapkan: "Mungkin dia lelah" untuk memberi istilah kepada anggota yang tidur selama perjalanan.
Sepatu Converse KW super ini kembaran sama Septian. Tapi entah, dia nggak pernah pake'. Cuma saya yang rajin pake.
Dan ini, adalah beberapa hasil jepretan saya yang oke!
(bukan, bukan, yang ini dijepret sama Septian. Kelihatan banget ya saya kayak Forever Alone :/ )
And this one, Folks, I present you, the beauty of Karangkates!
Dan satu ini, adalah foto yang diambil pas di Makam Bung Karno
Tapi setelah itu kamera saya baterainya habis dan saya nggak nemu colokan. Akhirnya di tempat yang lain, saya nggak mengabadikan moment melalui kamera. Tapi tetep, saya abadikan dalam memori saya.
Perjalanan berakhir, dan saya pun sampai di rumah pada pukul 22:30 malam, di hari yang sama.
Ups, diatas itu saya. Foto candid. Saya malah baru sadar saya difoto pas liat kamera. Kata Septian sih, "seneng-seneng kamu tak foto kayak Korea-korea'an." -.-
Well, ini cerita saya untuk sekarang ini. Moral lesson'nya, "going out with strangers was not a bad decision, after all."
Tetap lakukan hal-hal spontan yang memberikan pengalaman baru untukmu, Folks.
Jangan pernah berhenti walau kamu takut. Jangan pernah batasi dirimu sendiri.
You'll never know what you get. That's why, keep moving on !
Cheers!
Komentar