peniti..
peniti ini masih tertancap, tepat diatas kerah bajuku.
ibuku berpesan agar aku tak sekali-kalipun membukanya,
atau tak sekali-kalipun juga aku ingin memberikannya kepada lelaki.
karena peniti itu dari ibuku. dan ibuku berkata bahwa itu harus selalu dijaga
penitiku, berwarna merah jambu...
ibu pernah bercerita, bahwa apabila penitiku itu lepas, atau kuserahkan kepada orang lain,
maka tak akan ada satu pun yang bisa aku banggakan.
kata ibu, penitiku ini hanya satu, bahkan dapat dibanggakan kepada orang yang spesial.
peniti inilah yang membuatku berbeda dari perempuan lain, yang telah kehilangannya.
peniti ini, pernah hampir kuserahkan kepada teman laki-lakiku.
tapi untunglah, aku tak sebodoh itu...
dan inilah, penitiku ini masih tetap terpanjang cantik dengan warnanya yang merah jambu.
aku masih memiliki ini, disaat teman-temanku telah merelakannya kepada orang lain...
penitiku, tetaplah disitu... dan jadilah penjagaku..
agar aku ingat, bahwa hargamu mahal dan tak dapat dibeli
kau adalah yang tercantik, dan tak mampu terganti lagi.....
Komentar