kemarin, disaat aku tak mampu lagi menahan segala penat, ibuku datang dan melihatku menangis. Beliau datang, lalu mengusap rambutku sembari berkata: "Nak, selalu sediakan dua hati dalam hidupmu. Satu hati untuk kegagalan dan pengkhianatan. Hati yang ini akan melindungimu dari kekecewaan, sehingga kau tak akan terlalu merasa sedih dan terluka.". Lanjutnya "Hati yang satunya, akan melindungimu dari kebahagiaan dan kesuksesan. Hati inilah yang akan membuatmu tak sombong, dan tak merasa terlalu bahagia akan sebuah kesuksesan".
Perkataan beliau yang seperti itu, sudah ku dengar sejak masih sangat kecil. Aku heran, bagaimana beliau bisa memiliki dua hati, apabila mengurus salah satunya saja sudah repot. Bagi beliau, terlebih lagi, cukup adalah cukup. Cukuplah rasa sakit yang datang, serta cukuplah kebahagiaan yang datang.
Getir dan pahit yang menemani Beliau menjadi kuat. Entah, apa Aku akan mampu menjadi Beliau. Tapi benar, getir ku sudah cukup. Dan cukuplah juga bahagiaku.
Komentar