kamu, dua agustus
Dalam sebuah kisah yang panjang dan penuh tanda tanya, aku menuliskan kisah cinta dengan penaku sendiri.
Tuhan tak mau menuliskannya untuk'ku.
Mungkin, karena Dia tahu, aku ini sekeras batu.
Itulah mengapa kami membuat perjanjian. ketika aku disakiti dan menangis keras-keras karena cinta, aku tak boleh datang pada-Nya. Hanya itu salah satu perjanjian yang aku ingat. kira2, hanya seperti itu isinya. .
Dan, inilah yang terjadi.
aku lemas dan terkapar. hati'ku berdenyut-denyut lamban.
aku pikir, aku jatuh cinta.
ketika kau bertanya padaku, dengan siapa'kah sekarang aku jatuh cinta,
mungkin kau tak'kan percaya
mengapa?
aku tak mungkin mencintai seseorang ini. tidak akan mungkin.
sebelum terlambat, aku akan mengakhiri rasa ini. juga tulisan ini.
mungkin, Tuhan sedang tertawa melihatku yang berlari-lari menepis rasa yang mengirisku perlahan.
ataukah, Tuhan sudah mulai tertarik dengan tulisan baruku akan cinta ini?
aku menutup mata, hati, dan telinga.
Lalu, yang tersisa, hanya logika.
bolehkah?
Tuhan tak mau menuliskannya untuk'ku.
Mungkin, karena Dia tahu, aku ini sekeras batu.
Itulah mengapa kami membuat perjanjian. ketika aku disakiti dan menangis keras-keras karena cinta, aku tak boleh datang pada-Nya. Hanya itu salah satu perjanjian yang aku ingat. kira2, hanya seperti itu isinya. .
Dan, inilah yang terjadi.
aku lemas dan terkapar. hati'ku berdenyut-denyut lamban.
aku pikir, aku jatuh cinta.
ketika kau bertanya padaku, dengan siapa'kah sekarang aku jatuh cinta,
mungkin kau tak'kan percaya
mengapa?
aku tak mungkin mencintai seseorang ini. tidak akan mungkin.
sebelum terlambat, aku akan mengakhiri rasa ini. juga tulisan ini.
mungkin, Tuhan sedang tertawa melihatku yang berlari-lari menepis rasa yang mengirisku perlahan.
ataukah, Tuhan sudah mulai tertarik dengan tulisan baruku akan cinta ini?
aku menutup mata, hati, dan telinga.
Lalu, yang tersisa, hanya logika.
bolehkah?
Komentar