Set your new goals!

Beberapa hari ini saya kembali termotivasi oleh beberapa blogger yang share pengalaman tentang proses mereka mendaftar hingga mendapatkan beasiswa yang mereka kejar. I have to admit, they're such a good writer! Thank you for sharing. 

Nah, sebelum kembali fokus mengejar beasiswa ini (jangan samakan dengan mengejar mas-mas, lho ya ;)), saya mengalami hal yang namanya depresi. Sebenarnya menurut saya hal tersebut nggak cocok kalau pakai istilah depresi. Tapi ini lebih pantas pake' istilah desperate. Kenapa?
Haha. Alasannya simple, saya ini orangnya suka take care of things or people. Contoh, saya suka sekali menolong orang yang butuh pertolongan saya seperti mendengarkan orang curhat, membantu mengantarkan ke suatu tempat, membantu orang belajar, dan sebagainya. Ini buka berarti saya merasa saya ini orang baik. Nggak juga. Tapi saya memang menemukan kesenangan sendiri ketika mampu menolong orang. Jika memang didunia ini ada yang namanya good fairy, mungkin saya sudah daftar menjadi anggotanya. Oke, back to previous discussion. Saya desperate karena saya merasa sudah klop dengan seseorang, dan saya bahkan berpikir bagaimana melakukan hal yang terbaik untuknya. Tetapi seperti seorang petani yang tidak sabar memanen tanaman padi yang belum menguning, saya pun berhasil merusak hubungan tersebut karena ketidak-sabaran saya! Maklum, zaman sekarang banyak sekali kasus PHP. Dan karena saya benci (banget!) sama hal-hal seperti itu, saya pun meminta kepastian seberani Saras 008! dan hasilnya? KACAU. Nah, ini lah yang membuat saya desperate. Saya pikir bahwa untuk masalah pasangan hidup (*cieh), sudah mampu saya atasi. Tapi ternyata enggak. Belum. Dan saya pun kehilangan semangat untuk menjalani hari-hari karena saya nggak punya hak lagi untuk memotivasi dia.

Tetapi beruntunglah saya bukan tipe orang yang merenung dan meratapi kesalahan saya begitu saja tanpa bertindak. Saya mulai menjalani kesibukan baru yang seabrek. Mulai dari kerja (termasuk membuat aneka kegiatan kreatif untuk anak-anak pre-school didikan saya), olahraga (saya set berat badan untuk turun sebanyak 10 kg sebelum ultah saya yang ke 21), menyiapkan berkas-berkas untuk daftar beasiswa (ini yang membuat saya paling bersemangat!), belajar bahasa baru, memberikan les tambahan untuk anak SMA (saya baru tahu kalau saya ini dianggap kompeten untuk menjadi guru les analisa text2 luar dan dalam negri -.-), dan juga mendedikasikan diri untuk menjadi sahabat yang baik untuk teman-teman bahkan adik2 rohani dan non-rohani saya.

Ketika saya mulai melangkah dan menjalani keseluruhan aktifitas yang menyenangkan tapi melelahkan tersebut, saya merasa puas dengan diri saya sendiri. Setidaknya, saya ini mampu menjadi berguna bagi diri saya dan orang lain. Yang terpenting, saya sadar, bahwa ketika saya ada di ujung jurang dan tidak bisa kembali ke jalan yang sebelumnya saya lewati, saya harus mencari cara untuk menyebrang jurang tersebut (bahkan jika itu berarti saya harus melompat ke jurang tersebut). I never know what I will face didepan saya, tetapi yang saya tau, saya harus keep moving!

To sum up, ketika hidup para readers sudah mulai terasa hambar, set new goals dan berusahalah untuk mati-matian mendapatkannya!

Dan hal inilah yang mampu membuat saya keluar dari zona desperate saya! Saya menitipkan orang-orang yang saya sayangi kedalam tangan Tuhan (maafkan saya jika saya nampak seperti rohaniawan. hehe), dan saya percaya, jika memang saya untuk dia dan dia untuk saya, maka, jarak dan waktupun bukan menjadi hal yang harus ditakuti.

Tetapi, untuk saat ini, saya sedang tidak tertarik lagi untuk membangun hubungan (walaupun saya ini orangnya desperately romantic lho ya). Ternyata, mengejar beasiswa ini lebih membuat saya deg-deg'an!

Have a good day my readers. Be happy and set your new goals!

Komentar

Postingan Populer