Tulisan sederhana, dan sedikit tentang EndahnRhesa
Siang ini, tiba-tiba mataku terpaku pada tulisan mbak Endah. Endah yang mana? Yang aku maksud adalah mbak Endah yang merupakan seorang vokalis band indie, EndahnRhesa. Sudah lama aku mengagumi lagunya. Terutama, lagu mereka yang berjudul catch the windblows dan when you love someone.
Awal pertama aku mengenal lagu mereka adalah dari kotak kecil, yang diisi dengan karton putih bergambar rumah kecil dan pohon. Tulisan EndahnRhesa di pojok kanan, bulan sabit di pojok kiri, dan juga bintang-bintang yang menyebar diantaranya. CD tersebut ternyata adalah milik pamanku yang juga seorang pecinta musik.
Waktu itu aku sudah mengenal lagu indie. Hanya saja, aku masih terlalu terpikat dengan lagu-lagu barat seperti lagu-lagu karya The Corrs, Mr. Big, dan juga Radiohead.
Waktu itu, aku sama sekali tidak tertarik dengan lagu-lagu dari musisi tanah air, terutama lagu pop. Suara dan aransemen mereka terkesan sama saja. "Apa bedanya lagu A dengan lagu B?" Bahkan lama-kelamaan, cerita yang mereka kemas dalam lirik di lagu mereka sangat "nggak banget". Kekasih gelap lah. inilah, itulah. Padahal masih banyak banget hal yang bisa dibikin lagu.
Namun, ketika secara iseng aku memasukkan CD tersebut didalam komputer dan alunan akustik gitar dari speaker mulai terdengar, aku tercengang.
Suara yang manis. Musik yang lembut. Dan juga, oh! alunan gitar mbak Endah.
Terlahir sebagai seorang adik dari salah seorang penggila gitar, telingaku mau tak mau sangat pandai membedakan mana gitaris yang mampu bermain dengan penjiwaan yang baik (Soul), dan mana gitaris yang asal nggenjreng. Dan mbak Endah adalah tipikal gitaris yang benar-benar punya soul saat bermain gitar. Salut!
Satu persatu lagu mengalun, dan, sampailah aku kepada lagu Uncle Jim. Aku masih ingat, saat itu aku tiduran di kasur sambil membuang pandanganku ke arah luar jendela. Awan gelap menggantung diatas langit, hampir menangis, disertai dengan angin yang bertiup sangat kencang.
Mungkin, saat itu angin bertiup dengan kencang, karena ia ingin meyakinkan kepada awan bahwa dia tak perlu menangis. Mungkin tiupan angin bagi awan terasa sama dengan usapan lembut di punggung yang dilakukan oleh orang-orang terdekat ketika kita menangis. Mungkin saja :)
Mendengar lagu itu, dan merasakan suasana mendung, aku seperti benar-benar mengenal uncle Jim! Dan, tentu saja aku juga merasa sedih karena ternyata Uncle Jim baru meninggal.
siapa lagi yang akan berteriak kepadaku, "Kamu cantik!" setiap kali aku lewat?
Anyway. aku bener-bener ngerasa amazed lagi waktu tau kalo mbak Endah juga suka nulis. Waktu itu iseng-iseng aku buka facebook dan nemu postingan mereka soal blog, dan aku baca satu post entitled Eksperimen sampai Mati!. Aku baru tau kalo mereka punya blog *Sedih* aku ini Fans model apa sih?
ini alamat link mereka --> http://endahnrhesa.com/blog/
Postingan yang aku sebutin tadi bercerita tentang Suami mbak Endah, mas Rhesa, dan sikapnya yang nyentrik.
Membaca habis postingan itu, akupun tersadar.. Bahwa tak perlu hal besar terjadi terlebih dulu baru kita akan menulis sesuatu.
Dari tulisan mbak Endah yang sederhana mengenai suaminya, aku jadi belajar juga, bahwa aku bisa menulis hal-hal kecil yang aku pelajari dari sekitar, dan membaginya kepada kamu. Mungkin kamu juga akan melakukan hal yang sama :)
Jadi, ayo mulai menulis.
Salam,
Pricillia :)
Awal pertama aku mengenal lagu mereka adalah dari kotak kecil, yang diisi dengan karton putih bergambar rumah kecil dan pohon. Tulisan EndahnRhesa di pojok kanan, bulan sabit di pojok kiri, dan juga bintang-bintang yang menyebar diantaranya. CD tersebut ternyata adalah milik pamanku yang juga seorang pecinta musik.
Waktu itu aku sudah mengenal lagu indie. Hanya saja, aku masih terlalu terpikat dengan lagu-lagu barat seperti lagu-lagu karya The Corrs, Mr. Big, dan juga Radiohead.
Waktu itu, aku sama sekali tidak tertarik dengan lagu-lagu dari musisi tanah air, terutama lagu pop. Suara dan aransemen mereka terkesan sama saja. "Apa bedanya lagu A dengan lagu B?" Bahkan lama-kelamaan, cerita yang mereka kemas dalam lirik di lagu mereka sangat "nggak banget". Kekasih gelap lah. inilah, itulah. Padahal masih banyak banget hal yang bisa dibikin lagu.
Namun, ketika secara iseng aku memasukkan CD tersebut didalam komputer dan alunan akustik gitar dari speaker mulai terdengar, aku tercengang.
Suara yang manis. Musik yang lembut. Dan juga, oh! alunan gitar mbak Endah.
Terlahir sebagai seorang adik dari salah seorang penggila gitar, telingaku mau tak mau sangat pandai membedakan mana gitaris yang mampu bermain dengan penjiwaan yang baik (Soul), dan mana gitaris yang asal nggenjreng. Dan mbak Endah adalah tipikal gitaris yang benar-benar punya soul saat bermain gitar. Salut!
Satu persatu lagu mengalun, dan, sampailah aku kepada lagu Uncle Jim. Aku masih ingat, saat itu aku tiduran di kasur sambil membuang pandanganku ke arah luar jendela. Awan gelap menggantung diatas langit, hampir menangis, disertai dengan angin yang bertiup sangat kencang.
Mungkin, saat itu angin bertiup dengan kencang, karena ia ingin meyakinkan kepada awan bahwa dia tak perlu menangis. Mungkin tiupan angin bagi awan terasa sama dengan usapan lembut di punggung yang dilakukan oleh orang-orang terdekat ketika kita menangis. Mungkin saja :)
Mendengar lagu itu, dan merasakan suasana mendung, aku seperti benar-benar mengenal uncle Jim! Dan, tentu saja aku juga merasa sedih karena ternyata Uncle Jim baru meninggal.
siapa lagi yang akan berteriak kepadaku, "Kamu cantik!" setiap kali aku lewat?
Anyway. aku bener-bener ngerasa amazed lagi waktu tau kalo mbak Endah juga suka nulis. Waktu itu iseng-iseng aku buka facebook dan nemu postingan mereka soal blog, dan aku baca satu post entitled Eksperimen sampai Mati!. Aku baru tau kalo mereka punya blog *Sedih* aku ini Fans model apa sih?
ini alamat link mereka --> http://endahnrhesa.com/blog/
Postingan yang aku sebutin tadi bercerita tentang Suami mbak Endah, mas Rhesa, dan sikapnya yang nyentrik.
Membaca habis postingan itu, akupun tersadar.. Bahwa tak perlu hal besar terjadi terlebih dulu baru kita akan menulis sesuatu.
Dari tulisan mbak Endah yang sederhana mengenai suaminya, aku jadi belajar juga, bahwa aku bisa menulis hal-hal kecil yang aku pelajari dari sekitar, dan membaginya kepada kamu. Mungkin kamu juga akan melakukan hal yang sama :)
Jadi, ayo mulai menulis.
Salam,
Pricillia :)
Komentar