Langkahmu--langkahku
Aku memang pendek, begitu pula kakiku. Ketika aku berjalan di sebelahmu, aku selalu berjalan cepat-cepat, dan dengan langkah yang lebar-lebar. Memang tidak sulit bagiku untuk berjalan seperti itu, karena aku lincah. Tetapi tetap saja aku tak mampu menyamai langkahmu, walaupun kamu sudah menggandeng tanganku.
Tiba-tiba kamu melepaskan genggaman tanganmu, dan berlari dengan kencang. Aku pun ikut berlari dan berteriak memanggil namamu. Tetapi kamu tak pernah berbalik.
Aku pun berhenti.
Ada lelaki di seberang jalan melambaikan tangannya ke arahku. Tiba-tiba dia menghampiriku dan menggengam jemariku. Erat.
"Ayo jalan." Katanya dengan lembut.
Maka dengan perlahan aku berjalan disampingnya, lalu lupa jika kamu berjalan ke arah sebaliknya.
Langkah kakiku dan kakinya seirama. Aku tak perlu berjalan terburu-buru, karena memang ia selalu menungguku. Kakiku pun senang karena menemukan sepasang kaki lainnya yang bisa diajak berjalan bersama, seirama.
Dan aku, tak perlu lagi menyamai langkahmu.
Tiba-tiba kamu melepaskan genggaman tanganmu, dan berlari dengan kencang. Aku pun ikut berlari dan berteriak memanggil namamu. Tetapi kamu tak pernah berbalik.
Aku pun berhenti.
Ada lelaki di seberang jalan melambaikan tangannya ke arahku. Tiba-tiba dia menghampiriku dan menggengam jemariku. Erat.
"Ayo jalan." Katanya dengan lembut.
Maka dengan perlahan aku berjalan disampingnya, lalu lupa jika kamu berjalan ke arah sebaliknya.
Langkah kakiku dan kakinya seirama. Aku tak perlu berjalan terburu-buru, karena memang ia selalu menungguku. Kakiku pun senang karena menemukan sepasang kaki lainnya yang bisa diajak berjalan bersama, seirama.
Dan aku, tak perlu lagi menyamai langkahmu.
Komentar